Jakarta, NU Online
Polling yang dilakukan NU Online antara 30 Desember 2010-11 Februari tentang kewalian Gus Dur menunjukkan sebanyak 49 persen percaya Gus Dur seorang wali, 27 persen mempercayai Gus Dur orang cerdas dan multibakat, 18 persen menganggap Gus Dur orang biasa dan 6 persen mengaku tidak tahu.
Wakil Sekjen PBNU Enceng Sobirin Najd mengaku tidak heran terhadap persepsi masyarakat tersebut karena kewalian Gus Dur sangat masuk akal.
“Gus Dur memiliki banyak keistimewaan, tak hanya terlihat saat hidup, tetapi juga setelah meninggal dan kelebihannya ini tak hanya diakui oleh para pengikutnya, tetapi juga musuh-musuhnya,” katanya, Jum’at (11/2).
Ia menjelaskan banyak sekali pernyataan dan ungkapan Gus Dur yang terbukti setelah ia meninggal, salah satu yang sering dirujuk orang adalah tentang sikap DPR yang seperti taman kanak-kanak.
Masyarakat Indonesia, kata Enceng yang berkarir lama di lembaga penelitian LP3ES, meyakini bahwa semuanya yang bisa dipercaya tak harus inderawi,. Fenomena wali merupakan salah satu wujud keyakinan adanya hal-hal yang sifatnya spiritual dan diluar kemampuan manusia biasa.
“Menurut ajaran Islam, yang tahu seorang wali diantara sesama wali itu sendiri. Kewalian akan dipercaya orang kalau sudah meninggal. Gus Dur masuk kriteria seperti itu,” katanya.
Kalangan yang mengikuti pendekatan saintis, hanya percaya apa saja yang bisa dinalar, sehingga tidak percaya adanya fenomena kewalian. Tetapi mereka tetap percaya bahwa seseorang memiliki kelebihan tertentu diatas kemampuan rata-rata manusia.
Adanya kewalian Gus Dur, melalui sebuah polling melalu jaringan internet juga menunjukkan, kalangan yang memiliki akses luas terhadap intenet dan informasi secara global tetap meyakini fenomena kewalian, termasuk pada Gus Dur. (mkf)
Sunday, July 3, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment