Thursday, January 12, 2012

Studi: Tembok Ratapan itu Palsu

Studi: Tembok Ratapan itu Palsu

KNRP - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan Otoritas Palestina untuk menolak dan mengutuk studi yang dilakukan Otoritas yang isinya membantah klaim Israel terhadap Tembok Buraq (Tembok Ratapan), sebuah dinding di barat Masjid Al-Aqsa.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Netanyahu mengatakan pada hari Kamis bahwa penolakan terhadap hubungan antara rakyat Yahudi dengan Tembok Ratapan oleh Menteri Informasi Palestina itu keliru dan merupakan sebuah skandal yang nyata.

Dia menambahkan bahwa penyangkalan oleh Otoritas Palestina itu menempatkan tanda tanya besar pada niat sangat nyata dalam hal untuk mencari perjanjian damai yang didasarkan pada koeksistensi dan pengakuan bersama.

Pernyataan Netanyahu itu menyatakan bahwa Tembok Barat adalah tempat paling suci orang-orang Yahudi selama hampir dua ribu tahun sampai kehancuran Haekal Suci Kedua, dan ini bukan pertama kalinya Palestina mencoba mendistorsi fakta-fakta sejarah, dalam rangka untuk menyangkal hubungan antara orang-orang Yahudi dan tanah airnya.

Pernyataan itu menambahkan bahwa Pemerintah Israel mengharapkan kepala Otoritas Palestina mencuci tangan mereka dari situasi ini dan menahan diri dari fakta-fakta sejarah distorsi dan bekerja untuk mendorong pembangunan jembatan mengarah menuju perdamaian rekonsiliasi bersejarah antara kedua bangsa.

Mutawakkil Taha, Wakil Menteri Informasi Otoritas Palestina di website Departemen Penerangan pada Rabu telah mempublikasikan hasil studinya yang melibatkan sejumlah fakta sejarah, yang menegaskan bahwa dinding Barat merupakan dinding Islam dan merupakan bagian integral dari Masjid Al Aqsa dan Haram al-Sharif, dan itu merupakan posisi yang diungkapkan oleh pemimpin Palestina Yasser Arafat.

Dia menyatakan bahwa tembok itu terletak di Kota Tua Yerusalem, dan bukan sisa peninggalan dari Kuil Yahudi yang dihancurkan oleh Romawi pada tahun 70 SM, tetapi merupakan bagian integral dari Masjid Al-Aqsa.

Studi ini mengatakan bahwa sampai 1917, orang Yahudi tidak sekali pun beribadah dalam tembok ini, karena generasi orang-orang Yahudi itu berkumpul di sana untuk menangis atas hilangnya struktur kuilnya, bukan untuk beribadah.

Taha dalam studinya menjelaskan bahwa Tembok Buraq (Tembok Ratapan bagi Yahudi) yang Israel mengklaimnya atas kepemilikan palsu, sebenarnya merupakan bagian integral dari Masjid Al Aqsa dan al Haram-Sharif, yang merupakan wakaf keluarga Boumedienne asal Aljazair, bukan batu yang sejarahnya merujuk ke pemerintahan Raja Salomo.(milyas/aljzr)

0 Komentar

Arsip
  • Bapak Arkeolog Israel: Bukti Eksistensi Yahudi di Al-Quds Tidak Ada
  • Studi: Tembok Ratapan itu Palsu
  • Peta Lengkap Sejarah Palestina Diterbitkan
  • Yerusalem Bukan Al-Quds?
  • Yahudi, Nenek Moyang Taliban?

No comments:

Post a Comment